Sabtu, 23 Oktober 2021

5 Fitur Stadia Controller Yang Iringi Layanan Cloud Gaming Google

Google resmi meluncurkan Stadia pada November 2019 di 14 negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Belanda, Belgia, Denmark, Swedia, dan Norwegia, dan Finlandia. Sudah menjadi hal biasa, pemilik brand berada di sebuah negara, dan pekerjaan industri dilakukan di negara lain. Premis yang ditawarkan (dan sangat menggiurkan) dari platform ini adalah gamer/user akan dapat memainkan game tanpa harus download atau membeli game fisik (Disc), membeli console (seperti XBOX One atau PS4), atau bahkan merakit gaming PC atau Laptop! Untuk tata cara permainannya tidak rumit, bahkan dapat dimainkan oleh anak balita yang menyukai game sekalipun. Apple tidak kaku dalam hal layanan streaming game di iOS, sesuatu yang sudah dialami langsung Google dan Microsoft. Jakarta - Empat TV Sony Bravia XR terbaru hadir di Indonesia, yaitu X90J 4K LED, X95J 4K LED, A80J OLED, dan Z9J 8K LED. Jadi gamers harus bersabar untuk menunggu game baru atau game kesayangannya hadir di platform ini. Saat ini saya memiliki instance komputasi cloud Google yang diatur untuk menjadi back-end untuk game multi-pemain. Jadi, daripada memiliki perangkat keras video game seperti konsol game atau PC untuk menjalankan video game kelas atas, streaming game cloud memungkinkan pengguna menurunkan permintaan pemrosesan ke server perusahaan.


Hal ini memungkinkan akses ke game tanpa memerlukan konsol dan sebagian besar membuat kemampuan komputer pengguna menjadi tidak penting, karena server adalah sistem yang menjalankan kebutuhan pemrosesan. Yap, gamer tidak lagi butuh konsol atau perangkat PC mahal untuk memainkan game. Bergantung pada koneksi internet pengguna, beberapa gamer mungkin mengalami lebih banyak input lag daripada yang lain. Untuk menggunakan Project xCloud, setidaknya Kamu harus memiliki Xbox Game Pass Ultimate dan kontroler Bluetooth dan koneksi yang setidaknya 10 Mbps. Justru, pengguna bisa memainkan game apa saja di berbagai perangkat (spesifikasi rendah sekali pun), termasuk smartphone, dengan syarat koneksi internetmu aman. Main game di mana saja kapan saja tanpa keterbatasan hardware; asal kecepatan internetnya bagus. Kalau udah lancar yang mereka cari grafis yang baik dan seterusnya asal pengalaman bermain mereka menyenangkan. Shadow adalah layanan Cloud Gaming besutan startup asal Perancis, Blade. Luna adalah platform Cloud Gaming besutan Amazon. Meskipun pengguna platform ini tidak harus benar-benar membeli game individual, namun pilihan mereka masih terbatas pada apa yang Amazon putuskan untuk dikeluarkan. Ternyata perusahaan dari Tanah Air juga tidak mau kalah dengan layanan Cloud Gaming dari luar negeri. Google juga telah bekerjasama dengan AMD, Unity, id Software dan pihak-pihak lain untuk mengembangkan platform ini. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan terkait kerja sama Apple dan Google yang berlangsung pada tahun 2018. Pembahasannya mengenai Google Search sebagai mesin pencarian default di Safari untuk iPhone.


Selain itu, Google juga telah mengumumkan kontroler terbaru khusus untuk Stadia. Google berencana meluncurkan Stadia pada tahun 2019 ini di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan kawasan Eropa. Sedangkan untuk para pengguna iPhone dan iPad dapat mengakses layanan ini melalui aplikasi di websitenya. Sebagai bentuk apresiasi dengan antusias para pemain, developer juga menawarkan sejumlah hadiah pre-register. Namun Google mengatakan bahwa pengguna juga dapat menggunakan kontroler lain dan perangkat gaming lain untuk memainkan game pada platform Stadia. Namun seperti kita tahu, hal ini tentunya akan menuntut user/gamer untuk memiliki servis internet yang baik, stabil, dan cepat. Dengan hadirnya Stadia ini, Google berharap banyak developer game yang nantinya dapat mengembangkan game console generasi terbaru dengan memanfaatkan kelebihan layanan streaming ini. Yang jelas, layanan streaming game Stadia nggak bisa kamu gunakan secara cuma-cuma. Sayaajarkan - Semua gamers di dunia dibuat heboh saat Google pertama kali memperkenalkan Google Stadia. Hal tersebut disampaikan oleh Catherine Gluckstein, Vice President & Head of Product Xbox Cloud Gaming, yang menyatakan bahwa layanan streaming game ini tersedia untuk semua anggota Xbox Game Pass Ultimate, dengan PC Windows 10 serta ponsel atau tablet.


Country Head WeTV Indonesia Lesley Simpson. 15-17 September: cashback 80% untuk transaksi berlangganan WeTV. Itu karena di atas kertas Stadia sangat mudah untuk digunakan. Sayangnya Google Stadia memiliki game yang paling sedikit di antara yang lain. Google bermaksud membiarkan orang-orang yang menonton streamer game lain langsung menautkan ke game yang sebenarnya. Pengalaman menonton yang berbeda ini, di mana pemirsa menentukan apa yang ingin mereka saksikan membuat hiburan bisa lebih kaya dalam konten dan imersif. Dalam game ini, Anda akan dapat merasakan serunya memelihara dan merawat domba-domba lucu di padang rumput yang hijau dan luas. Layanan yang disebut sebagai pesaing Google Stadia ini menawarkan beragam channel game yang dapat di-subscribe oleh para pengguna. Dengan menggunakan layanan Luna, para gamer dapat streaming game di berbagai platform seperti PC, Mac, dan perangkat Fire TV. Seperti yang tadi dikatakan di awal gamer sangat demanding. Layanan Cloud Gaming dikatakan sebagai masa depan dunia game. Layanan yang dimaksud Spencer itu adalah xCloud, yang bakal menjadi kompetitor Stadia, dan sejumlah layanan cloud gaming lain yang ada. Stadia adalah satu satunya layanan Cloud Gaming yang berani menjamin dapat memainkan game dengan 4K 60fps. Stadia dapat dimainkan di laptop, desktop, ponsel, dan bahkan tablet.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Luna, Cloud Gaming Amazon Yang Nekat Tantang Google Stadia!

Menilik kecepatan rata-rata internet di Indonesia, tentu kita tidak akan bisa menikmati layanan ini. Nah yang jadi masalah, Garcia mengatak...